Rabu, 22 September 2010

Diskusi I


STRATEGI DIPLOMASI LUAR NEGERI INDONESIA DALAM MENOPANG PEMBANGUNAN NASIONAL

Oleh: Drs. H. Tosari Wdjaja (Dubes RI untuk Maroko)

(Rabat, 18/9)
Dubes RI untuk Kerajaan Maroko, Tosari Widjaja mempresentasikan makalah dengan tema seputar strategi diplomasi politik luar negeri Indonesia dengan negara-negara lainnya. Beliau menekankan bahwa diplomasi Indonesia harus berdasar pada hukum-hukum RI yang sudah baku, dalam hal ini UUD 45.

Menurutnya, prinsip diplomasi politik itu adalah rasional dan luwes. Diplomasi praktis Indonesia lanjutnya adalah praktek diplomasi yang dilakukan dengan pendekatan sejarah, contohnya adalah hubungan Indonesia yang memiliki akar keterkaitan secara mendasar dalam keilmuan keislaman.

Berbicara dalam sesi diskusi pembuka rangkaian kegiatan Konferensi VII BKPPI se-Timur Tengah dan sekitarnya ini (Sabtu, 18 Septeber), beliau berpesan bahwa siapa pun termasuk pelajar dan mahasiswa Indonesia yang berada diluar negeri hendaknya berupaya tetap memberikan sumbangan untuk Indonesia baik secara materi atau pun moril. Sumbangan pemikiran dan ide para pelajar dan mahasiswa selalu ditunggu. Hal itu, katanya, demi pembangunan Indonesia.

Beliau berharap kepada pelajar dan mahasiswa Indonesia yang sedang menuntut ilmu di luar negeri agar bisa menyelesaikan pendidikannya dengan tepat waktu dan segera kembali ke Indonesia untuk menyumbangkan ilmu pengetahuan yang telah dicapainya.

Ketika ditanyakan tentang cara-cara penyelesaian konflik dan sengketa diplomasi, beliau memandang bahwa perang tidak akan membawa penyelesaian. Win-win solution yang bisa ditempuh adalah dengan jalur diplomasi yang mencakup berbagai lini. Contohnya adalah pendekatan budaya atau pendekatan softpower (pendekatan psikologi).
 
Adanya BKKPI ini beliau harap dapat menggaungkan suara yang telah dicapai pada setiap pertemuan-pertemuannya berupa rekomendasi demi kemajuan dan pembangunan Indonesia.(Media Konf-7)

0 comments:

Posting Komentar